GAYA BELAJAR MODEL KOLB

1 Januari 2009 at 3:10 19 komentar


TULISAN INI diilhami dari komentar Pak Sawali Tuhusetya dalam SUARA GURU yang mengatakan bahwa guru bukanlah satu-satunya sebagai sumber belajar, melainkan tidak lebih sebagai fasilitator dan mediator semata. Siswa bukan sebagai objek, melainkan sebagai subjek yang perlu diperlakukan sesuai dengan tipe dan gaya belajarnya. Saya men-stressing pada kata yang terakhir, yaitu gaya belajar siswa.

Setelah menyelusuri blog para guru, saya tertarik untuk mencermati gaya belajar model kolb. Lebih kurang 8 blog yang mengupas gaya belajar model kolb di antaranya, yaitu: active transformation | wijayalabs | Personal.Fmipa | Lead.Sabda | pepak.sabda | alkanipahu | Model Kolb Biologi | Tinjauan Macam-Macam Gaya Belajar (kepada yang empunya BLOG, mohon maaf, ya dan sekaligus minta izin blognya ditautkan di sini).

Lanjuuut ….

Gaya belajar model Kolb terimplisit dalam resource based learning (belajar berdasarkan sumber) yang mengajak siswa melakukan observasi untuk memecahkan masalah. Menurut David Kold (dalam Nasution 2005:111), “Gaya belajar model Kolb ialah gaya belajar yang melibatkan pengalaman baru siswa, mengembangkan observasi/merefleksi, menciptakan konsep, dan menggunakan teori untuk memecahkan masalah.” Dari batasan pengertian gaya belajar model Kolb di atas, terdapat dua aspek/dimensi, yaitu: 1) Pengalaman konkret pada suatu pihak dan konseptual abstrak pada pihak lain; 2) eksperimentasi aktif pada suatu pihak dan observasi reflektif pada pihak lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut.

langkah-gaya-belajar-model-kolb

Dari bagan di atas dapat dijelaskan bahwa gaya belajar model Kolb terdiri dari empat kemampuan (CE, RO, AC, AE). Kemampuan siswa ini terlihat dalam beberapa kegiatan. Kemudian, kegiatan yang dilakukan siswa melibatkan perasaan, pengamatan, proses berpikir, dan berbuat.

Bagaimana Penerapan Gaya Belajar Model Kolb dalam Pembelajaran?

Gaya belajar model belajar kolb dapat dilakukan siswa, baik secara kelompok maupun individu. Saya akan mencontohkan langkah-langkah penerapan gaya belajar model Kolb pada mata pelajaran Matematika secara berkelompok yang berpedoman pada petunjuk Winarno (2003:23), yaitu:

Kegiatan Awal

  1. Guru membagi siswa dalam kelas menjadi beberapa kelompok,
  2. Tiap kelompok terdiri dari 3 siswa.

Kegiatan Inti

1. Pelibatan Siswa

  • Guru memotivasi siswa
  • Guru menjelaskan materi pelajaran
  • Guru memberikan appersepsi kepada siswa dengan berbagai pertanyaan untuk menarik minat siswa dalam belajar.

2. Observasi

  • Setiap kelompok diberikan sebuah kaleng kosong.
  • Siswa mengamati bentuk lingkaran pada permukaan kaleng.
  • Dengan memanfaatkan kertas kosong (kertas kartun) siswa disuruh menjiplak lingkaran permukaan kertas kaleng, seperti terlihat pada gambar:

mejiplak lingkaran

    • Dengan menggunakan gunting, siswa menggunting sekeliling lingkaran yang telah diberi garis (menjiplak).
  • Hasil guntingan dilipat sehingga saling menutupi dengan tepat, maka bekas lipatan tersebut merupakan garis tengah atau diameter lingkaran.
  • Dengan menggunakan mistar, siswa mengukur garis lipatan, maka ukuran panjang lipatan menyatakan diameter lingkaran.
  • Guru berkeliling membantu siswa yang kesulitan dalam mengerjakan

3. Menciptakan Konsep

  • Siswa menentukan nilai pi sebuah lingkaran yang berpedoman pada rumus:

nilai rata-rata hasil

dengan pembulatan sampai dua desimal maka akan didapatkan hasil yang mendekati 3,14 atau disebut pula dengan simbol π.

  • Siswa diajak berpikir untuk menemukan konsep rumus mencari keliling lingkaran: πd.
  • Tiap kelompok mempresentasekan hasil proses dan hasil pengamatan tersebut ke depan kelas.

4. Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan

  • Setelah siswa dapat melakukan kegiatan tersebut, maka untuk memantapkan pengertian siswa tentang mencari keliling lingkaran guru memberikan tugas untuk dikerjakan siswa secara perorangan.
  • Guru berkeliling membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas.

Kegiatan Penutup

penutup guru bersama siswa membuat rangkuman pelajaran tentang konsep Geomteri dan Pengukuran khususnya pada pokok bahasan Keliling dan Luas Lingkaran.

Maaf, ya. Saya terlalu banyak menulis (kepanjangan kale…), jadinya lupa waktu. Mudah-mudahan saja tulisan ini bermanfaat. Kalau kurang berkenan, abaikan saja nanti tambah puyeng (eh…eh… eh). 🙂 🙂

Selentingan:

“Ketika ada orang yang bertanya kepada saya, itulah saatnya ia sedang mengajari saya dengan sungguh-sungguh”

SELAMAT TAHUN BARU 2009 UNTUK SEMUANYA.

SEMOGA ANDA SUKSES DI TAHUN INI.

Entry filed under: Pembelajaran. Tags: , , , , , , , , , , .

Kemampuan Berbahasa Indonesia akan Menjadi Syarat Uji Sertifikasi Guru SIMULASI KELULUSAN UJIAN NASIONAL 2009

19 Komentar Add your own

  • 1. Usep Supriatna  |  3 Januari 2009 pukul 0:06

    Trims atas tulisannya ttg gaya belajar KOLB.
    Maaf, agak sedikit nyimpang bang tarmizi. Barangkali bisa berbagi info dengan saya (kebetulan sy guru mat, sepertinya bang tarmizi juga guru mat juga yach ?), nilai phi dalam pembulatan itu 3,14, nah kalo nilai yang sering digunakan yaitu 22/7 itu awalnya dari mana bang ? trims. ya!

    ==============
    Tarmizi Ramadhan menjawab:
    Kang Usep, seorang guru Matematika yang cerdas…
    Wah …. Kang kalau nanya angka 22/7 asalnya darimana repot juga nih. Saya belum tahu referensinya, Kang. Angka 22/7 kadang-kadang sering diidentikkan dengan 3,14 (nilai pi). Padahal antara nilai pi dengan 22/7 tidak sama. Tepatnya Pi = 3.14159265358979….., kalau 22/7 = 3.14285714285714…… Jadi terdapat selisih = 0.00126448926734968….
    Barangkali penggunaan angka 22/7 adalah untuk memudahkan perhitungannya saja dalam bentuk pecahan. Untuk akurasi yang tinggi dalam perhitungan keliling lingkaran sebaiknya digunakan angka pi.
    Jika Kang Usep mempunyai referensi tentang penggunaan angka 22/7, dengan senang hati saya akan menerimanya.
    Demikian, Kang … yang dapat saya jawab. Terima kasih atas perhatiannya. 🙂

    Balas
  • 2. Usep Supriatna  |  3 Januari 2009 pukul 6:38

    trims bang komentar baliknya. Mudah2an ada temen2 yang lain punya info tentang itu, soalnya saya juga belum tahu tentang sejarah 22/7 itu bang.

    =============
    Tarmizi Ramadhan menjawab:
    Kepada para pembaca yang budiman. Mohon pemikirannya untuk membantu Kang Usep tentang asal usul penggunaan angka 22/7… 😆

    Balas
  • 3. Yudi  |  3 Januari 2009 pukul 8:54

    Ini dia konsep yang bagus buat pendidikan di Indonesia. Melibatkan murid lebih banyak dalam proses dan tidak hanya menunggu untuk dikasih materi.

    =============
    Tarmizi Ramadhan menjawab:
    Ah, biasa saja nih…. Hanya untuk berbagi pengalaman….
    Terima kasih atas komentarnya…. 😆

    Balas
  • 4. ipunkh  |  6 Januari 2009 pukul 22:11

    22/7 itukan perbandingan antara keliling dan diameter lingkaran

    =============
    Tarmizi Ramadhan menjawab:
    Anda tidak salah, karena selama ini memang seperti itu guru mengajarkan kepada kita…

    Balas
  • 5. soparmarulionline  |  13 Januari 2009 pukul 18:16

    aya senang dengan isi blog abang dan juga apa yang ada dan yang sudah saya baca.
    Selamat, dan sukses selalu bang, eh cikgu. Bagi ilmu buat semua semua biar pinter seperti abang Tarmizi.
    Salam.

    smskalit

    Balas
  • 6. soparmarulionline  |  13 Januari 2009 pukul 18:16

    saya senang dengan isi blog abang dan juga apa yang ada dan yang sudah saya baca.
    Selamat, dan sukses selalu bang, eh cikgu. Bagi ilmu buat semua semua biar pinter seperti abang Tarmizi.
    Salam.

    smskalit

    Balas
  • 7. anwar............... El-malik  |  15 Januari 2009 pukul 14:45

    akang mohon bantuannya saya sedang menysun skripsi judulnya
    ” meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan pembelajaran berkelompok sesuai dengan gaya belajar kolb”
    waktunya tinggal 2 minggu …….. 😥
    – saya bingung di kerangka pemikiran
    – minta referensi yang pas bwt skripsi saya
    – bukunya susah bgt dicari,, harus gmana saya kang???? atau bs kirim buku 1 🙂
    – terus pokok bahasan yang paling mudah bwt mencoba gaya belajar ini… tp d SMP ja kang Semester 2
    mohon bantuannya kang maklum saya masih amatir
    saya minta jawabannya ke email ja byar gampang bukannya di (a_elmalik@yahoo.co.id)
    mkasih ya kang

    Balas
  • 8. denny  |  11 Februari 2009 pukul 9:04

    pak, sy sdang nyusun skripsi tentang penerapan pembelajaran kolb ini. saya bisa menemukan referensi yang lengkap dimana ya pak?

    pada penerapan dipembelajaran mtk diatas ada tulisan petunjuk Winarno (2003:23), itu buku judul sama penerbitnya apa ya pak?

    harap dibalas, terimakasih

    ______________
    @denny;
    Winarno dan Eko Djuniarto. 2003. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.
    Terima kasih atas kunjungannya.

    Balas
  • 9. denny  |  25 Februari 2009 pukul 8:54

    terima kasih pak atas balasannya..
    sy mau tanya lagi pak..

    untuk tulisan yang brjudul “Bagaimana Penerapan Gaya Belajar Model Kolb dalam Pembelajaran?”
    bapak menerbitkan bukunya tidak pak?

    jika tidak, sy bisa menemukan buku yang membahas tentang langkah2 pembelajarannya dimana ya pak??
    judul buku sama penerbitnya,,

    terima kasih, mohon dibalas segera
    ______________

    @denny; untuk langkah-langkah penerapannya silakan Anda baca buku Nasution.
    Nasution, S. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
    Mengenaii aplikasi di lapangan sesuaikan saja dengan materi pelajaran yang diangkat. Terima kasih atas kunjungannya.

    Balas
  • 10. Heni mardaleni  |  4 Maret 2009 pukul 15:26

    Pa, sya tertarik dng pembahasan gaya belajar, kalau boleh minta tolong informasi tentang Angket pengukuran gaya belajar siswa, dimana saya bisa peroleh itu. Gaya belajar yangmau saya ukur adalah Auditori, Visual dan kinestesis. trimakasih infonya !

    Balas
  • 11. denny  |  22 Juni 2009 pukul 7:59

    maaf pak..
    mnurut bapak apa kelemahan dan kelebihan dari gaya pembelajaran kolb ini? harap dibalas

    terima kasih

    Balas
  • 12. uwy  |  5 Agustus 2009 pukul 20:51

    pa,,saya sedang nyusun skripsi tentang pendidikan,,,pas saya baca gaya belajar model klob saya tertarik mau mengangkat jadikan skripsi ,,,tp mata pelajaran kimia materi laju reaksi cocok ga ya,,tuk taw lwngkap tentang gaya belajar klob liat diliteratur apa ya pa..makasi

    Balas
  • 13. uwy  |  5 Agustus 2009 pukul 21:21

    pa mohon bantuannya saya sedang menysun skripsi judulnya
    ” pengaruh penerapan gaya pembelajaran model klob terhadap hasil belajar siswa”
    waktunya tinggal 2 minggu …….. 😥
    – saya bingung di kerangka pemikiran
    – minta referensi yang pas bwt skripsi saya
    – bukunya susah bgt dicari,, harus gmana saya pa???? atau bs kirim buku 1 🙂
    – terus pokok bahasan yang paling mudah bwt mencoba gaya belajar ini… tp d SMA ja pa Semester 1.mata pelajaran saya KIMIA ,,pokok bahasan laju reaksi cocok ga pa ????
    mohon bantuannya kang maklum saya masih amatir,,
    saya minta jawabannya ke email ja byar gampang bukannya di (a_elmalik@yahoo.co.id)
    mkasih ya kang

    Balas
  • 14. partiwi  |  4 September 2009 pukul 3:43

    bapak, mengenai bentuk gaya belajar terkait dengan aspek dasarnya? kinestetik, visual, auditory? setiap individu memiliki bakat/kecenderungan dominan pada salah satu dari ketiga gaya belajar itu.
    terimakasih

    Balas
  • 15. ayhumee  |  3 Oktober 2009 pukul 10:24

    pa mohon bantuannya saya sedang menyusun skripsi yang judulnya “implementasi pembelajaran kooperative tipe make a match terhadap hasil belajara siswa”

    – saya bingung dengan kerangka pemikiran
    – minta referensi yang pas bwt skripsi saya, soalnya bukunya susah di cari.
    – trus pokok bahasan yang paling mudah dan cocok bwt mencoba gaya belajar ini?? mata pelajaran saya BIOLOGI kelas 1 SMA semester …
    saya mohon bantuan dan masukan dari bapak karna saya masih pemula..
    saya minta jawaban dari bapak ke email saya biar mudah bukanya (ayhu_imod@yahoo.com)

    makasih ya pak atas bantuannya!!!!!!!!!!!!!

    Balas
  • 16. ayu  |  17 April 2010 pukul 19:40

    saya mohon bantuan,, apakah modl pembelajaran ini masuk pembelajaran kooperatif?
    apakah model ini bisa di terapkan di biologi?
    terima kasih

    Balas
  • 18. dyan Sniengroem (@me_dyean)  |  6 Januari 2013 pukul 21:06

    terima ksih???

    Balas
  • 19. andre  |  27 Februari 2013 pukul 22:02

    saya bingung tentang dimensi Abstract Conceptualization,
    Abstract Conceptualization, Reflective Observation, Concrete experience. Co: Concrete experience : Reseptif, sensitif, menerima, intuitif, berperan serta dan pengalaman, klo abstract conceptualization dan yang lain dimensinya apa saja, mohon bantuannya..

    Balas

Tinggalkan komentar

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Jika Anda berminat menautkan blog ini, copy dan paste kode banner di bawah ini ke blog atau situs Anda.
<a href="https://tarmizi.wordpress.com" target="_blank"><img src="http://cdn-users1.imagechef.com/ic/stored/2/100319/anmfe5cf44cf7742a9b.gif" align="Center">

Translate Isi Blog

Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese English French German Spain Italian Dutch

Yang sedang online saat ini

free counters

Statistik Blog

Statistik Kunjungan

  • 1.883.426 Pengunjung

Arsip

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

Bergabung dengan 61 pelanggan lain

RSS Blogger Indonesia

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

FACEBOOK

Profil Facebook Tarmizi Ramadhan



Lintas Berita – Berita Terbaru


POLLING TERBUKA

Kompetisi Blog Kebahasaan

balaibahasabandung.web.id

Kalender

Januari 2009
S S R K J S M
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031