PENYIMPANGAN PERILAKU REMAJA DAN PERAN GURU PEMBIMBING

21 Februari 2010 at 1:53 15 komentar


Sekolah sebagai tempat berlangsungnya pendidikan tentu saja memungkinkan siswa untuk melakukan sosialisasi. Dari pergaulan dengan teman sebaya, guru, teman satu sekolah, lingkungan dekat sekolah, semuanya akan mempercepat proses sosialisasi yang akan merubah tingkah laku dan perilakunya.

Yang menentukan cepat atau lambat terjadinya proses sosialisasi tersebut adalah kedekatan anak di dalam kelompok bermainnya. Apalagi anak sedang mengalami masalah di dalam keluarganya, sehingga anak menemukan tempat untuk mencurahkan perasaannya itu dalam kelompok bermain. Dalam kelompok bermain, jika anak mempunyai teman-teman yang memiliki perilaku buruk, seperti suka melawan, suka berkelahi maka anakpun memiliki kecenderungan untuk meniru perilaku temannya tersebut. Dengan kata lain kuantitas pergaulan anak turut menentukan atau mempengaruhi bagaimana terbentuknya perilaku anak.

Siswa yang menunjukkan perilaku demikian kemungkinan besar disebabkan tidak adanya kesesuaian tingkat perkembangan dan tidak sesuai dengan nilai moral yang berlaku. Perilaku ini tentu saja akan mengganggu siswa untuk mencapai perkembangan berikutnya, bahkan tidak sedikit yang mengakibatkan kegagalan dalam belajar.

Keadaan siswa di sekolah merupakan tanggung jawab pihak sekolah. Siswa perlu mendapat perhatian serta perlakuan secara bijak.  Ini bisa dilakukan melalui proses pendidikan, bimbingan, dan latihan. Kewenangan khusus untuk menangani siswa yang bermasalah ada pada guru pembimbing atau konselor sekolah. Peran guru pembimbing pada hakikatnya berkedudukan sebagai pemberi bantuan kepada orang lain yang membutuhkan pertolongan, sebagaimana dikemukakan oleh Prayitno (2004) bahwa pada dasarnya adalah membantu individu dan kelompok untuk mengurangi sampai seminimal mungkin dampak sumber-sumber permasalahan; mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh individu dan kelompok; mengembangkan diri individu dan kelompok seoptimal mungkin.

Entry filed under: Pendidikan, psikologi. Tags: , , , , , , , , , , , , , , .

FACEBOOK, ORANG HILANG, DAN SITUS PORNO Faktor Sosial Budaya: Penyebab Rendahnya Minat terhadap Pendidikan

15 Komentar Add your own

  • 1. willyedi  |  22 Februari 2010 pukul 21:03

    Setujuuuu.

    ================
    @willyedi: Terima atas kunjungannya mas Willy.

    Balas
  • 2. rumahnajwa  |  26 Februari 2010 pukul 10:20

    Salam kenal, nice blog…
    http://www.rumahnajwa.wordpress.com

    ================
    @rumahnajwa: Salam kenal kembali, akan saya kunjungi blog Anda. Tq

    Balas
  • 3. devy  |  23 Maret 2010 pukul 14:09

    saya setuju sekali, saya adalah guru honorer di salah satu sekolah dasar di solo. Sayangnya, untuk guru khusus konseling memang tidak ada. Jadi, guru kelaslah yang mengampu. Yang menjadi perhatian saya adalah kenyataan bahwa guru kelas karena dikejar target materi untuk membagi perhatian terkadang waktunya terbatas dan lebih disayangkan lagi perhatian orang tua juga minim. Jadi, bagaimana solusinya ? terima kasih

    Balas
  • 4. tarsonodai  |  28 Maret 2010 pukul 13:59

    mas tarmidi artikelnya bagus bagus gue salut

    Balas
  • 5. arlin  |  8 April 2010 pukul 21:05

    aq lg nyusun skripsi tentang peran guru pengasuh asrama dlm menanggulangi knln siswa, bs ksh bhn tmbhn bwt rfrnsi ga? mksh sblm’y

    Balas
  • 6. idhu  |  3 Juni 2010 pukul 10:50

    guru memang memegang peran penting,…jadi hormatilah gurumu..wkwkw
    share : http://idhulaw.wordpress.com

    Balas
  • 7. rizka  |  6 Juli 2010 pukul 15:09

    assalmualaikum, saya mau tanya, peran guru sebagai pembimbing tu apa apa saja ya? terimakasih
    wasssss

    Balas
  • 8. yoyon  |  10 Oktober 2010 pukul 13:00

    salam kenal,,artikel blognya mantap bro,,saya dari kal-teng kunjung balik blog saya,,kalau boleh kita bertukar link

    Balas
    • 9. Tarmizi Ramadhan  |  27 Oktober 2010 pukul 1:33

      Terima kasih kembali bro.. mari kita tukar link…

      Balas
  • 11. Watch Archer Episode 1  |  14 Maret 2011 pukul 19:38

    Setiap remaja harus diberi Pondasi yang kuat

    Balas
  • 12. Joe  |  12 Mei 2011 pukul 8:34

    Kerja sama tim itu kuncinya, arti sekolah, kepala, guru dan pegawai administrasi memiliki satu tujuan, kepala jangan cuma ngomong.

    Balas
  • 13. jalilspd12  |  24 Juli 2012 pukul 23:03

    ass.alaikm,aq guru BK pd salah satu smpn dikab.konawe sbg pesert ukg apa yg hrs aq persiapkn untuk menikuti ukg tsb.mhn infox trims.

    Balas
  • 14. ridwan  |  9 Maret 2013 pukul 22:03

    jika para pendidik kompak mendidik, penyimpangan perilaku siswa barangkali bisa di kuarang adanya

    Balas
  • 15. Wahyu St  |  2 Juli 2020 pukul 23:09

    Keren pak, jangan lupa mampir di makanasi.com membahas soal kesehatan juga 🙂

    Balas

Tinggalkan komentar

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Jika Anda berminat menautkan blog ini, copy dan paste kode banner di bawah ini ke blog atau situs Anda.
<a href="https://tarmizi.wordpress.com" target="_blank"><img src="http://cdn-users1.imagechef.com/ic/stored/2/100319/anmfe5cf44cf7742a9b.gif" align="Center">

Translate Isi Blog

Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese English French German Spain Italian Dutch

Yang sedang online saat ini

free counters

Statistik Blog

Statistik Kunjungan

  • 1.883.548 Pengunjung

Arsip

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

Bergabung dengan 61 pelanggan lain

RSS Blogger Indonesia

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

FACEBOOK

Profil Facebook Tarmizi Ramadhan



Lintas Berita – Berita Terbaru


POLLING TERBUKA

Kompetisi Blog Kebahasaan

balaibahasabandung.web.id

Kalender

Februari 2010
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728