TEKNIK MEROTASI PERTUKARAN PENDAPAT KELOMPOK TIGA ORANG
9 Januari 2009 at 13:18 6 komentar
TEKNIK MEROTASI PERTUKARAN PENDAPAT KELOMPOK TIGA ORANG ini termasuk salah satu strategi model pembelajaran langsung yang dapat diterapkan pada semua mata pelajaran. Teknik ini merupakan cara siswa untuk mendiskusikan permasalahan dengan beranggotakan tiga orang. Penerapan teknik merotasi pertukaran pendapat kelompok tiga orang ini diyakini dapat meningkatkan meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar, karena siswa diajak untuk berpikir secara aktif dalam menyelesaikan soal dari guru. Pertukaran pendapat ini diarahkan pada materi pelajaran (kompetensi dasar) yang akan diajarkan di kelas.
Bagaimana Penerapan Teknik Merotasi Pertukaran Pendapat Kelompok Tiga Orang dalam Pembelajaran?
Pelaksanaan teknik merotasi pertukaran pendapat kelompok tiga orang dapat dilakukan sebagai berikut:
- Guru menyusun pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantu siswa untuk mulai mendiskusikan materi pelajaran.
- Guru menggunakan pertanyaan yang tidak memiliki jawaban benar-salah.
- Guru membagi siswa menjadi kelompok tiga orang (trio). Mengatur kelompok trio tersebut di dalam kelas agar guru dapat melihat dengan jelas trio yang di sisi kanan dan sisi kirinya. Guru membentuk formasi kelompok-kelompok trio secara keseluruhan bisa berbentuk melingkat atau persegi.
- Guru memberikan tiap trio sebuah pertanyaan pembuka (pertanyaan yang sama untuk masing-masing trio) untuk segera dibahas.
- Guru memilih pertanyaan yang paling ringan (tingkat kesulitannya tegolong ‘mudah’) untuk memulai pertukaran pendapat kelompok-kelompok trio. Tiap-tiap siswa di dalam kelompok harus mendapat giliran menjawab pertanyaan.
- Setelah siswa berdiskusi (dalam waktu yang cukup), guru meminta masing-masing kelompok untuk memberikan angka 0, 1, atau 2 kepada tiap-tiap anggotanya.
- Guru meminta siswa yang bernomor 1 untuk pindah ke kelompok trio satu searah jarum jam. Siswa yang bernomor 2 untuk berpindah ke kelompok trio dua searah jarum jam. Siswa yang bernomor 0 (nol) untuk tetap ditempat duduknya karena ia adalah anggota tetap dari kelompok trio mereka. (Pertukaran kelompok trio terjadi pada saat guru akan memberikan pertanyaan yang baru dengan menaikkan tingkat kesulitan soal), dan seterusnya.
- Guru meinta kepada para siswa untuk mengangkat tangan tinggi-tinggi, sehingga siswa yang telah berpindah bisa menemukan mereka. Hasilnya adalah komposisi kelompok trio yang sepenuhnya baru. Mulailah pertukaran pendapat baru dengan pertanyaan baru.
- Guru menaikkan tingkat kesulitan atau pertanyaan apabila akan memulai babak baru.
Catatan:
Guru bisa merotasi trio-trio itu sebanyak pertanyaan yang dimiliki dan waktu untuk berdiskusi harus tersedia dengan cukup. Guru hendaknya selalu menggunakan langkah-langkah atau prosedur rotasi yang sama. Contoh: pada waktu terjadi pertukaran trio sebanyak tiga rotasi, maka tiap siswa akan bertemu dengan enam siswa yang lain.
Entry filed under: Pembelajaran. Tags: Artikel, Bahasa Indonesia, Matematika, metode pembelajaran, model pembelajaran, Model Pembelajaran Kooperatif, opini, PAIKEM, Pembelajaran, Pembelajaran Aktif, Pembelajaran Langsung, Pendidikan, Pendidikan Indonesia, Strategi Pembelajaran, Teknik Pembelajaran.
6 Komentar Add your own
Tinggalkan komentar
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed
1. sitepu | 10 Januari 2009 pukul 1:58
langkah-langkah jelas. sy yakin teknik merotasi pertukaran pendapat ini akan disenangi guru. Salam kenal, ya, Mas….
=============
@sitepu:
2. MASEDLOLUR | 11 Januari 2009 pukul 15:12
Bung Tarmizi yth.
rasanya metode merotasi pendapat secara trio ini agak mirip-mirip jigsaw?
apa sumbernya dari jigsaw?
kalau iya, wah Anda bener-bener kreatif
Saluuttt!!!
=============
@MASEDLOLUR:
3. mystclouds | 11 Januari 2009 pukul 20:15
salam, pak.
misi posting di blog sy.
thx
4. TEKNIK MEROTASI | 11 Januari 2009 pukul 21:09
[…] regards to Tarmizi Ramadhan […]
5. Yulia | 19 Januari 2009 pukul 16:06
Salam kenal yah pak Ramadhan, ntar dech saya coba trik2x dikelas, semoga aja siswax suka.
=============
@Yulia:
6. Firda | 3 April 2011 pukul 11:42
Apa guru ga memberikan penjelasan juga…
takut kalo dari kelompok itu belum pas jawaban yg sebenarnya….