Nuansa PAIKEM dalam Pembelajaran Matematika
16 Desember 2008 at 22:11 17 komentar
Dari kelima komponen prinsip PAIKEM (Mengalami, Pembaruan, Berinteraksi-Komunikasi, Berekspresi, dan Melakukan Refleksi), komponen ’Mengalami’, ’Pembaruan’, dan ’Berkspresi’ berkaitan dengan bagaimana guru mengolah bahan/materi pelajaran. Artinya, bagaimana guru mengolah materi pelajaran sehingga siswa mengalami dan mengekspresikan gagasannya. Untuk komponen interaksi-komunikasi dan refleksi berkaitan dengan bagaimana guru mengelola kelas. Artinya, bagaimana siswa harus dikelola (kerja kelompok, berpasangan, ataukah individual) agar mereka berinteraksi satu sama lain untuk mengembangkan kemampuan bekerjasama dan pada saat yang sama berkembang pula kemampuan individualnya.
Cara mengolah materi sehingga tercipta komponen ’mengalami’ dan ’ekspresi’ untuk tiap-tiap mata pelajaran akan berbeda satu sama lain sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan. Misalnya, dalam IPA dikenal rumus POE: Predict (prediksi), Observe (amati), Explain (jelaskan). Suatu cara mengolah materi IPA di mana guru merumuskan pertanyaan untuk siswa sehingga siswa melakukan prediksi (atas jawbaan pertanyaan tersebut), melakukan pengamatan/percobaan untuk menjawab pertanyaan tersebut, kemudian menjelaskan hasil pengamatan/percobaan terkait dengan prediksi yang mereka buat sebelumnya. Nuansa materi PAIKEM dalam pembelajaran matematika, diolah sedemikian rupa sehingga siswa diarahkan untuk melakukan Penyelidikan, Penemuan, dan/atau Pemecahan Masalah
Penyelidikan
Nuansa PAIKEM dalam pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk mengamati pengaruh variabel terhadap variabel lain.
Topik | Nuansa Biasa | Nuansa Penyelidik |
---|---|---|
Luas persegi panjang | Jika diketahui panjang suatu persegi panjang 6 cm dan lebar 4 sm, berapakah luas persegi panjang itu? | Apa yang terjadi dengan luas persegi panjang jika panjang dan lebarnya diperbesar 2 kali? 3 kali? dari semula. |
Luas Lingkaran | Diketahui jari-jari sebuah lingkaran sama dengan 7 cm, berapakah luas lingkaran itu? | Apakah luas suatu lingkaran menjadi 2 kali semula bila jari-jarinya diperbesar 2 kali? Menjadi 3 kali bila diperbesar 3 kali? dan seterusnya. |
Volume balok | ? | ? |
Pada contoh pertama siswa didorong untuk mengamati pengaruh variabel ukuran panjang dan lebar terhadap luas persegipanjang. Pada contoh kedua, mengamati pengaruh variabel ukuran jari-jari terhadap luas lingkaran. Untuk contoh ketiga mengenai mengenai volume, silakan Anda berimprovisasi sendiri!
Penemuan
Nuansa PAIKEM dalam pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk menemukan pola/keteraturan, hubungan, rumus, bangun, atau cara. Berpikir alternatif dapat dikategorikan ke dalam penemuan karena siswa menemukan cara lain memecahkan suatu persoalan.
Pemecahan Masalah
Nuansa PAIKEM dalam pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk menemukan terlebih dahulu cara/strategi/hubungan sebelum menyelesaikan masalah matematika.
Soal pada kolom tengah sudah menunjukkan secara jelas apa yang harus diperbuat siswa, yaitu ’mengurangkan’ atau ’membilang’. Akan tetapi, soal pada kolom paling kanan menuntut siswa menemukan terlebih dahulu ’logika’/cara penyelesaian sebelum menyelesaikannya. Soal tidak memberikan kejelasan apa yang harus dilakukan siswa. Namun, soal ini dapat saja tidak merupakan soal pemecahan masalah lagi bila siswa telah mengetahui apa yang harus dilakukan karena misalnya pernah menyelesaikannya sebelumnya.
Sejumlah materi/konsep matematika mungkin lebih cocok/mudah diolah ke nuansa penyelidikan, sedangkan yang lainnya ke nuansa penemuan atau pemecahan masalah; atau mungkin terdapat konsep yang dapat diolah ke dalam dua bahkan ketiga nuansa tersebut.
’Alat’ utama untuk mengolah materi pelajaran tersebut sehingga siswa mengalami dan mengekspresikan gagasannya adalah pertanyaan. Tinggi rendahnya kualitas suatu bahan utama pembelajaran tergantung tinggi rendahnya kualitas pertanyaan yang digunakan. Dalam IPA, misalnya, dikenal ’pertanyaan produktif’ sebagai pertanyaan yang berkualitas tinggi. ’Pertanyaan imajinatif dalam bahasa; dan pertanyaan terbuka’ dalam matematika dan IPS (Perlu uraian khusus tentang pertanyaan ini). Dengan perkataan lain, jika guru ingin menerapkan PAIKEM, kemampuan pokok yang harus dikuasai adalah kemampuan merumuskan dan mengajukan pertanyaan yang berkualitas.
Paling tidak terdapat dua pandangan filsafat terhadap matematika. Pertama, matematika sebagai alat sehingga dalam pembelajarannya siswa diberitahu tentang bahan kajian matematika (rumus dan sebagainya), dijelaskan bagaimana menggunakannya. Kedua, matematika sebagai ‘kegiatan manusia’ ketika menghadapi masalah, sehingga dalam pembelajarannya siswa didorong untuk berpikir sendiri, menemukan sendiri, dan berani/terbiasa mengungkapkan pendapat. Pandangan pertama menyebabkan siswa pasif, sedangkan yang kedua menyebabkan siswa aktif dalam belajarnya.
________________
Sebagian dari tulisan ini bersumber dari Dadang Daniswara Solihin, S.Pd. Disampaikan pada Diklat CLCC bagi Kepala Sekolah dan Guru Tingkat SD Se-Sumatera Selatan, tanggal 15 s.d. 17 Mei 2007.
Entry filed under: Pembelajaran. Tags: Artikel, berita, Matematika, metode pembelajaran, model pembelajaran, opini, Pembelajaran, Pendidikan.
17 Komentar Add your own
Tinggalkan Balasan ke arista wijayanti Batalkan balasan
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed
1. MASEDLOLUR | 19 Desember 2008 pukul 15:02
bung Tarmizi
nuansa apa kalau 10 dari 100 guru SD
masih awam ihwal PAIKEM
terlepas dari itu,
tulisan Anda sangat mencerahkan
terimakasih
2. Tarmizi Ramadhan | 19 Desember 2008 pukul 17:39
Betul sekali, Mas. Sedih sekali jika gurunya tdk kreatif. Tks, dah beri komentar.
3. Gilig | 19 November 2009 pukul 11:19
Juga sedih kalau kreativitas guru tidak dioptimalkan
Inspiratif pak, ijin share.
4. aby | 22 Desember 2008 pukul 21:33
tank’s buat tambahan pengetahuannya yaaaaaaaaaaaa om!
saya hobi banget sama yang namanya matematika makanya saya ingin anak didik saya suka sama matematika! n buka malah jadi momk yang menakutkan!
betul kan om!
5. Tarmizi Ramadhan | 23 Desember 2008 pukul 1:57
Buat: Sdr. Aby.
Peserta didik tidak perlu takut ‘momok’ terhadap matematika. Hal ini bergantung pada bagaimana cara guru mengajak peserta didik agar menyenangi matematika. Teruskan hobimu terhadap matematika… Salam Takzim.
6. moerti | 17 Februari 2009 pukul 17:31
Sy pengin jg mat tdk menjadi momok buat siswa, tlg donk kirimi contoh konkrit pembelajaran paikem. thanks.
7. budisan68 | 30 April 2009 pukul 5:34
tak link pak postingannya…muantab
8. arista wijayanti | 18 Juni 2009 pukul 10:50
Assalamualaikum.. setelah membaca, yang terfikir adalah wacana pemikiran yang benar-benar bermanfaat dan memotivasi..
saya adalah mahasiswa univ. sebelas maret (uns) surakarta..
akan melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode paikem… tapi saya masih bingung.. yang sering ditanyakan oleh kebanyakan orang adalah tiap aspek dari bagian paikem itu… yaitu bagaimana siswa bs mji aktif. inovatif, kreatif efektif dan menyenangkan… yang saya tanyakan bagaimanakah saya harus membedakan/memilah antara tindakan berinovasi dan kreatif? kemudian bagaimana saya harus memberikan pertanyaan yang membangun siswa lbh bersifat paikem.. sedangkan mata diklat yang saya teliti adalah mengenai prosedur pengelasan las listrik. mohon berkenan memberikan pemikiran mengenai hal ini.. tolong dikirim via email saya.. terimakasih banyak sebelumnya..
wassalamualaikum…
9. suherlan | 19 Juli 2009 pukul 22:20
salam kenal aja dari orang tangerang. tulisan anda sungguh membantu sekali. trimaksaih
10. mjafareff | 28 Juli 2009 pukul 10:56
kalau semua guru mengajar seperti ini, maka mereka memang layak untuk sertifikasi
salam sukses broo
11. Eny Jfs | 18 September 2009 pukul 11:24
Terimaksih ya pak atas tulisannya. bisa bantu persiapan plpg
12. TABURONI | 23 September 2009 pukul 13:06
Bagus sekali, banyak memberi wawasan pengembangan pembelajaran bagi guru
13. Tana | 8 Oktober 2009 pukul 17:37
Askum. Makasih banget,lanjutkan FB an Yaaa!
14. anto | 14 Desember 2009 pukul 19:04
askm semua…
ikut gabung ya..
pak Tarmizi Ramadhan, saya binggung untk mengukur kualitatif daripada PENGARUH METODE BELAJAR PAIKEM itu dengan ap pak ya..?, mohon bantuannya.
judul skripsi saya : PENGARUH METODE BELAJAR PAIKEM TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V DI MI…..”
tolong bwt semua mohon bantuannya…kirim ke email saya :antofpmipa2008@yahoo.co.id. sebelumnya terima kasih bwt semuanya.
trim…
wassal…….
15. abadi | 1 Oktober 2010 pukul 14:11
ruar byasa. anda huebat….. top markotop. jos gandos
16. pitat | 22 Oktober 2010 pukul 18:58
aku sangat berterimakasih pada bung Tarmizi, dan ijinkan sebagian tulisan anda saya pakai rujukkan ptk, tetapi saya lebih sreg dengan nama pakemi ketimbang paikem. trim
17. Tarmizi Ramadhan | 27 Oktober 2010 pukul 1:29
silakan saja Mas, mau pakai pakemi juga boleh asal ada teori pendukungnya…