Pemetaan Pembelajaran Tematik
22 November 2008 at 1:38 10 komentar
Tema pembelajaran tematik sebagai alat/wahana pemersatu dari standar kompetensi setiap mata pelajaran yang dipadukan. Dalam penentuan tema dapat ditetapkan sendiri oleh guru dan/atau bersama peserta didik. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam menetapkan tema perlu memperhatikan beberapa prinsip yaitu :
- Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan peserta didik.
- Mulai dari yang termudah menuju yang sulit.
- Mulai dari yang sederhana menuju yang kompleks
- Dari yang konkret menuju ke yang abstrak.
- Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri peserta didik.
- Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan peserta didik, termasuk minat, kebutuhan peserta didik, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya.
Ruang lingkup tema yang ditetapkan sebaiknya tidak terlalu luas bisa dijabarkan lagi menjadi anak tema atau subtema yang sifatnya lebih sfesifik dan lebih konkret. Anak tema atau subtema tersebut selanjutnya dapat dikembangkan lagi menjadi suatu materi/isi pembelajaran. Bila digambarkan akan tampak seperti dibawah ini.
Sebagai contoh adalah :
-
Tema “PENGALAMAN” dapat dikembangkan menjadi anak tema : (1) Pengalaman Menyenangkan, (2) Pengalaman Menyedihkan, (3) Pengalaman Lucu
-
Tema “ALAT TRANPORTASI” dapat dikembangkan menjadi anak tema : (1) Alat Transportasi Darat, (2) Alat Transportasi Laut, (3) Alat Transportasi Udara.
-
Tema “PERISTIWA ALAM” dapat dikembangkan menjadi anak tema : (1) Banjir, (2) Gempa bumi, (3) Gunung Meletus, (5) Tanah Longsor, dan sebagainya
Menetapkan Jaringan Tema
Pemetaan tema dapat dijabarkan dalam diagram berikut ini.
Tahap Pertama
Perancangan oleh guru merupakan peringkat yang paling penting. Garis panduan di bawah ini membantu guru dalam membentuk pengembangan tema dari perspektif kurikulum berdasarkan tema yang dipilih.
Tahap Kedua
Peringkat ini, guru perlu mengambil permasalahan dan pengembangan dari peringkat pertama dan mengetahui:
Apakah guru menginginkan agar peserta didik memahami tentang tema ?
Guru selanjutnya mengembangkan akitivitas-aktivitas pembelajaran berdasarkan permasalahan tersebut. Aktivitas yang direncanakan itu bisa dilihat dari beberapa aspek, contohnya:
Tahap Ketiga
Setelah aktivitas pengembangan tema dan pemetaan tema telah dilakukan, pembelajaran tematik dapat dikaitkan dengan ke mata pelajaran lain seperti:
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Inggris
- Matematika
- Pendidikan Agama
- IPA
- IPS
- Pendidikan Seni
- Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Setelah pemetaan, dapat dibuat jaringan tema yaitu menghubungkan kompetensi dasar dengan tema pemersatu dan mengembangkan indikator pencapaiannya untuk setiap kompetensi dasar yang terpilih. Dengan jaringan tema tersebut akan terlihat kaitan antara tema, kompetensi dasar, dan indikator dari setiap mata pelajaran. Kompetensi dasar dan materi yang luas dan tersebar pada masing-masing mata plejaran dapat mengakibatkan pemahaman yang parsial dan tidak terintegrasi, padahal memiliki jaringan tema keterhubungan kompetensi dasar dengan tema pemersatu misalnya “Binatang” dalam bagan dan matriks digambarkan sebagai berikut.
Silakan baca hasil penelitiannya:
Penerapan Model Pembelajaran Tematik pada Mata Pelajaran Matematika Terpadu
Tulisan Terkait:
Model Pembelajaran Tematik, Kelebihan dan Kelemahannya
Entry filed under: Pembelajaran. Tags: Artikel, berita, jaringan tema, model pembelajaran, opini, Pembelajaran, pembelajaran tematik, pemetaan tema, pemetaan tematik, Pendidikan, tema, tematik.
Bentuk-bentuk Gangguan Perilaku Penerapan Metode Pembelajaran Membaca Permulaan
10 Komentar Add your own
Tinggalkan Balasan ke R.Anand Batalkan balasan
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed
1. Said | 26 November 2008 pukul 23:23
Bagannya agak terputus-putus en kurang jelas gitu.
Sebaiknya diberi contoh cara menerapkannya.
2. R.Anand | 27 November 2008 pukul 10:54
pls visit http://www.charmingactresses.blogspot.com
3. Rita | 17 Mei 2017 pukul 8:01
Yay for canning! Using the same Groupon deal, I took the hot sauce class. I have yet to buy my supplies and try them out, but I’m very enthisiastuc about the prospect.
4. ai shiteru... | 14 Februari 2009 pukul 14:26
tolongin dunk,,,
bikin administrasi susah banget…
help mE…
5. meli | 21 Maret 2009 pukul 19:54
ingin mengetahui sekolah yang sudah melaksankan sistim pembelajaran tematik
6. Mathematic Resources » Blog Archive : Penerapan Model Pembelajaran Tematik Pada Mata Pelajaran Matematika Terpadu » Penerapan Model Pembelajaran Tematik Pada Mata Pelajaran Matematika Terpadu | 9 Juni 2009 pukul 9:03
[…] Matematika. Sebelum melihat hasilnya secara lengkap, sebaiknya Anda baca materi tulisan ini Pemetaan Pembelajaran Tematik dan Model Pembelajaran Tematik, Kelebihan dan […]
7. imyonskm | 22 Juni 2009 pukul 20:49
Terimakasih banyak ini telah banyak membantu saya untuk lebih memahami pembelajaran tematik. saya masih bayak membutuhkan konsep tematik secara utuh dari segala sumber.
8. syiffa gustin | 10 September 2009 pukul 11:08
assalamu’alaikum wr wb pak
saya syiffa mahasiswa fkip fisika unsri.pak saya sangat membutuhkan informasi tentang pembelajaran tematik pada pembelajaran ipa smp cz insyaAllah itu bakalan jadi judul skripsi saya. kira2 di mana saya bisa cari informasi yang lebih tentang hal itu. moon bantuannya pak
9. wiwik | 24 September 2010 pukul 15:09
makaci ya om…tematiknya berguna cekali…
10. Pemetaan Pembelajaran Tematik – story board | 3 Februari 2016 pukul 3:25
[…] Sumber: Pemetaan Pembelajaran Tematik […]